Topik Topik Lanjutan Sistem Informasi

Just another Binusian blog site

Penerapan CRM di TELKOMSEL

June9

TUGAS PAPER
TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan CRM di TELKOMSEL

Kelas : 06PDM
Rudi Sumarno 1501172355

Universitas Bina Nusantara
Jakarta

 

ABSTRAK

 

Pada saat ini banyak perusahaan yang sudah berkembang dan saling bersaing didalam meningkatkan keutungan setinggi-tingginya, memperoleh pendapatan yang besar, karyawan-karyawan yang professional, serta informasi yang cepat. Fokus utama yang paling penting adalah pelanggan. Didalam melakukan pemasaran, segala usaha yang dilakukan untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Dengan semakin banyaknya kondisi pasar yang terpecah dan produk-produk yang ditawarkan semakin banyak maka peluang dari pelanggan semakin besar pula dalam mendapatkan produk-produk yang mereka inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Akan tetapi, saat ini bukan menjelaskan bagaimana cara menyampaikan suatu produk dari perusahaan kepada pelanggan, melainkan bagaimana cara perusahaan bisa menyediakan produk yang dicari oleh pelanggan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. CRM (Customer Relationship Management) merupakan suatu manajemen yang menghubungakan pelanggan dan diperlukan oleh perusahaan didalam melakukan sebuah usaha maupun strategi untuk dapat melayani pelanggan dengan baik. Peranan CRM disini adalah tidak terbatas terhadap kepuasan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi agar pelanggan bisa terus membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dan dengan adanya penerapan CRM ini diharapkan perusahaan dapat melayani pelanggan dengan baik serta tetap mempertahankan loyalitas pelanggan.

Kata Kunci : CRM ( Customer Relationship Management), Hubungan perusahaan dengan pelanggan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Pada dasarnya tidak semua perusahaan yang menawarkan jasa suatu produknya kepada pelanggan tidak menyadari bagaimana pentingnya suatu pelayanan terhadap konsumen itu sendiri. Hal ini diakibatkan banyaknya kepuasan dari pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga dari pihak perusahaan itu sendiri tidak memiliki suatu kecemasan atau kekhawatiran terhadap akan ditinggal oleh para pelanggan loyalnya.

Disini dapat kita bayangkan bagaimana jika suatu perusahaan tidak mempedulikan kepuasan dari konsumennya akan seberapa banyak keuntungan yang dilepaskan begitu saja oleh perusahaan tersebut. Dan CRM (Customer Relationship Management) disini akan membantu suatu perusahaan didalam membantu penanganan hubungan antara perusahan dengan pelanggannya dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Dan Tujuannya disini adalah bagaimana untuk meningkatkan profit dari sebuah perusahaan melalui pengertian ataupun pelayanan yang lebih baik kepada konsumennya.

Perusahaan juga harus mengetahui apa yang diingankan oleh pelanggannya sehingga apa yang telah ditawarkan akan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh para pelanggannya. Dalam hal ini jasa yang ditawarkan akan sangat penting karena akan memepengaruhi bagaimana dari respon pelanggan terhadap kebutuhan yang sedang dibutuhkan.

Dengan adanya sistem CRM (Customer Realtionship Management) ini, maka diharapkan agar sebuah perusahaan dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah didalam melayani pelanggannya, sehingga pelanggannya bisa merasa puas dan keuntungan yang diperoleh akan turut meningkat juga. Hal ini juga dapat berdampak dengan semakin puasnya pelanggan terhadapat pelayanan suatu perusahaan makan secara otomatis pelanggan tersebuat akan membeli kembali atau bahkan bisa saja menjadi pelanggan tetap dari perusahaan tersebut.

 

1.2  Ruang Lingkup

Ruang lingkup disini akan membahas tentang CRM lebih dalam, yaitu :

  • Pengertian tentang CRM
  • Kegunaan dari CRM
  • Pengaruh CRM didalam suatu perusahaan
  • Hambatan yang terjadi pada saat menerapkan CRM
  • Penerapan CRM pada perusahaan Telkomsel

1.3  Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

  • Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada didalam upaya meningkatkan pendapatan perusahaan.
  • Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada pelanggan.
  • Untuk mengetahui penerapan CRM yang telah dilakukan diperusahaan Telkomsel.

Manfaat :

  • Mendorong loyalitas pelanggan.
  • Meningkatkan efisiensi operasional.
  • Peningkatan pendapatan.
  • Mengetahui peranan dari CRM bagi perusahaan didalam meningkatkan hubungannya dengan pelanggan.

1.4  Metodologi Penulisan

Metodologi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku yang ada, meringkas dan diambil kesimpulan dari bahan yang didapat mengenai CRM itu sendiri, serta menggunakan juga media online untuk mencari data-data yang dibutuhkan dalam penerapan CRM disuatu perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian CRM

            CRM (Customer Relationship Management) itu suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan untuk meningkatkan nilai suatu perusahaan dimata pelanggannya.

Menurut Dyche, Jill (2002:4) “CRM (Customer Relationship Management) is the infrastructure that enables the delineation of and increase in customer value, and the correct means by which to motivate valuable customers to remain loyal—indeed to buy again” sedangkan menurut Temporal dan Trott (2001) menjelaskan bahwa CRM adalah kolaborasi dengan setiap konsumen untuk menciptakan situasi win-win dengan meningkatkan nilai kehidupan pelanggan setiap harinya agar menjadi loyal.

Jadi kesimpulan menurut saya, CRM itu adalah suatu hubungan antara perusahaan dan pelanggan, dimana perusahaan menawarkan jasa pelayanan agar pelanggannya bisa loyal ataupun nyaman terhadapa suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan itu sendiri.

2.2 Manfaat dan Tantangan CRM

            Potensi manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penyesuaian dan personalisasi real-time atas berbagai produk dan jasa berdasarkan pada keinginan, kebutuhan, kebiasaan membeli serta siklus hidup para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. (O’Brien, 2005).

2.3 Tujuan dan Prinsip CRM

“Customer Relationship Management, or CRM, is a business strategy designed to improve profitability, revenue, and customer satisfaction. It consists of software, services, and a new way of thinking to improve profitability, revenue, and customer satisfaction. How? By helping organizations of every size identify the right customers, acquire more of the right customers faster, and retain the right customers longer.” KutipanKutipan ini berarti bahwa CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkat- kan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk peru- sahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya.

Dibawah ini akan ditampilkan gambar sistem yang berbasis IT :

Gambar 1 Sistem berbasis IT

Prinsip CRM yang akan dijabarkan mengikuti dari penjelasan diatas adalah

  • Memberdayakan hubungan yang telah terbentuk untuk memaksimalkan pendapatan.
  • Memberdayakan pengetahuan tentang pelanggan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
  • Membentuk proses penjualan yang dapat dilakukan berulang-ulang
  • Memberikan nilai dan membangun loyalitas pelanggan.

 

 

2.4 Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada CRM

Sistem CRM membantu para praktisi pemasaran menyelesaikan kampanye pemasaran langsung dengan mengotomatisasi tugas-tugas seperti pengkualifikasian pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat pemasaran langsung. Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggn dan calon pelanggan di database CRM, serta menganalisis nilai pelanggan dan nilai bisnis dari kampanye pemasaran langsung perusahaan. CRM juga membantu dalam pemenuhan respons calon pelanggan serta pelanggan dengan secara tepat menjadwalkan kontak penjualan serta memberi informasi yang tepat atas produk dan jasa bagi mereka, sementara sambil menangkap informasi yang relevan untuk disimpan ke dalam database CRM. (O’Brien, 2005)

2.5 Tahapan dalam CRM

Menurut Brown, Stanley (2000) mengemukakan bahwa hubungan antara pelanggan dengan perusahaan akan semakin kuat melalui tahapan-tahapn CRM, yang didalamnya tercakup pemeliharaan terhadap nilai-nilai yang telah diperoleh pelanggan yang akan membentuk loyalitas pelanggan.

2.6 Kepuasan Pelanggan

            Menurut Kotler (2000) kepuasan adalah perasaan kesenangan atau kekecewaan dari hasil membandingkan peforma produk yang diterima dalam hubungannya dengan perkiraannya. Menurut Gerson (2004) kepuasaan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapanya telah terpenuhi atau terlampaui. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen dalam penyediaan pelayanan yang lebih baik, efesien dan efektif

Jadi kesimpulannya adalah bagaimana memberika kenyamanan kepada pelanggan agar pelanggan tersebut juga bisa loyal kepada produk perusahaan atas jasa pelayanan yang telah ditawarkan.

2.7 Layanan kepada pelanggan

Sistem CRM memberi para staf penjualan alat software dan akses real-time ke database umum pelanggan yang dapat dibagi bersama dengan para praktisi penjualan dan pemasaran. CRM membantu para manajer layanan pelanggan membuat, menetapkan, dan mengelola berbagai permintaan atas layanan dari pelanggan. Software call center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan untuk pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka untuk menangani permintaan layanan tertentu. Software help desk membantu para staf layanan untuk pelanggan membantu para pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa, dengan memberi data layanan dan saran yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut. Layanan mandiri berbasis web memungkinkan para pelanggan mengakses dengan mudah informasi pendukung pribadi di situs Web perusahaan, dengan tetap memberi mereka pilihan untuk menerima bantuan lebih jauh secara online atau melalui telepon dari personel layanan pelanggan.(O’ Brien, 2005)

 

2.8 Fokus Bisnis pada CRM

Mengelola berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berkaitan : pertama, memberi organisasi dan semua karyawannya yang berhadapan dengan pelanggan, satu pelanggan lengkap tentang setiap pelanggan di setiap hal dan di lintas semua saluran; dan, kedua, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang perusahaan dan saluran-salurannya yang luas. CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi perusahaaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui Web, yang mengintegrasikan proses-proses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya, dan mendukung kerja sama antara perusahaan dengan para pelanggan, serta mitranya.(O’Brien, 2005).

 

           

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

PEMBAHASAN

 

3.1 Profil Perusahaan Telkomsel

            Telkomsel itu didirikan pada tahun 26 mei 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia menjadi lebih terdepan. Untuk mencapai visi tersebut, maka Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi diseluruh penjuru Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia.

Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular. Adapun jenis produk yang ditawarkan oleh Telkomsel adalah kartu prabayar SIMPATI dan AS, dan juga kartu pasca bayar yaitu kartu Halo.

Setelah berdiri selama 18 tahun, Telkomsel tetap mempertahankan semangat untuk menjadi yang terdepan dalam bidang telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan Telkomsel juga terus berusaha untuk mempertahankan jumlah pelanggan loyal mereka dan juga menambah pelanggan – pelanggan baru. Hasil kerja keras perusahaan Telkomsel bisa dilihat dari jumlah pelanggan yang dimiliki. Pada pertengahan tahun 2010, jumlah pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah 88.32 juta atau mewakili 47% pangsa pasar layanan seluler di Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga terus melakukan inovasi dan perubahan – perubahan untuk lebih memuaskan kebutuhan pelanggan yang mereka miliki.

Segala usaha dan inovasi yang dilakukan oleh Telkomsel akhirnya mendapat pengakuan dari banyak pihak. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penghargaan yang diterima oleh Telkomsel. Pada tahun 2011, tercatat Telkomsel menerima total 41 award dari berbagai lembaga. Hal ini menjadi indikasi penting bahwa Telkomsel senantiasa memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Untuk lebih meningkatkan kepuasan dan kenyamanan para pelanggannya, semenjak tahun 2010 perusahaan Telkomsel sudah mengimplementasikan CRM dalam kegiatan proses bisnis mereka.

 

 

 

3.2 Visi dan Misi Telkomsel

Visi dari Telkomsel adalah “The Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in The Region” yang berarti pihak Telkomsel akan berusaha memberikan layanan ke pada pelanggan dengan kualitas yang baik serta memuaskan dan juga memberikan berbagai gaya hidup pelanggan.

Misi dari Telkomsel adalah “Deliver Mobile Lifestyle Services and Solution in Excelent Way That Exceed Customer Expectation, Create Value for All Stakeholder and The Economic Development of The Nation” yang berarti Telkomsel ingin memberikan solusi mobilitas yang terbaik bagi pelanggan eksternal, memberikan nilai employer choice bagi para pemegang saham dan karyawan dan menjadi penggerak perekonomian bangsa.

 

3.3 Penerapan CRM di Telkomsel

Dengan semakin berkembangnya teknologi menjadi lebih pesat, maka Telkomsel juga berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan perlahan mengubah cara Telkomsel dalam melihat pasar. Dulu, pelanggan merupakan individual users, lalu berkembang menjadi college users dan sekarang corporate users. Seiring dengan adanya perubahaan ini tentu harus dilakukan pengelolaan pelanggan yang lebih efektif dan meningkatkan jasa pelayanan kepada pelanggan agar dapat menjadi sebuah nilai tambahan bagi perusahaan.

Telkomsel adalah sebuah perusahaan yang berbasis teknologi dan semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun, oleh karena itu Telkomsel menyiapkan sebuah fondasi bisnis yang sudah tersusun dengan matang didalam menghadapi perkembangan bisnis saat ini. Telkomsel sendiri sudah berusaha dalam melayani pelanggannya dengan baik, namun hal ini masih belum cukup dan perlu ditingkatkan secara terus menerus agar tidak menjadi suatu hambatan pada suatu saat nanti. Disini Telkomsel menggunakan sistem CRM (Customer Relationship Management) yaitu oracle CRM. Sistem yang digunakan ini sangat memberikan solusi bagi Telkomsel didalam meningkatkan kepuasan pelanggan serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dan meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada.

CRM (Customer Relationship Management) merupakan sebuah transformasi proses, transformasi teknologi dan integritas antara teknologi dan kebutuhan bisnis saat ini. CRM tidak hanya akan memberikan manfaat bagi sebuah perusahaan dan pelanggan namun juga bisa memberikan manfaat bagi para karyawan. Disini akan disebutkan beberapa keunggulan utama dari CRM itu sendiri yaitu sebagai berikut :

  • Memberikan data profil pelanggan secara lengkap.
  • Mengintegrasikan sistem, aliran proses penyelesaian masalah.
  • Mempercepat respon terhadap kebutuhan dari pada pelanggan itu sendiri.

Jadi dengan demikian CRM akan membangun end-to-end proses bisnis, solusi integrative antara business process transformation dan customer contact. Semua ini semakin menunjukkan bahwa Telkomsel terus berusaha dalam bertransformasi menjadi customer centric orientation dan bukan lagi produck centric orientation. CRM juga membuat sebuah standardisasi aplikasi yang saat ini digunakan dalam GraPARI maupun bagian call centernya. Sehingga saat ini pelanggan akan menjadi lebih mudah didalam mendapatkan pelayanan yang komprehensif serta aplikasi ini juga merupakan sumber dimana semua informasi itu berasal sehingga dapat menghemat waktu yang diperlukan didalam memberikan pelayanan.

Dibawah ini akan ditampilkan juga gambar advertising yang dapat menarik pelanggan itu sendiri

 

3.4 Kegunaan CRM bagi Telkomsel

Disini kegunaan CRM bagi Telkomsel sangat banyak, misalnya Sejak tahun 2010 Telkomsel telah membangun sistem untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dan masih berlangsung hingga sekarang. Dengan sistem yang baru ini kami dapat memberikan solusi dan promo yang  dibutuhkan pelanggan secara lebih cepat dengan memperhatikan habit dari customer. Salah satu contoh promo Telkomsel adalah Telkomsel Poin. Melalui Telkomsel Poin, poin yang didapat oleh para pelanggan dapat ditukarkan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan seperti untuk mendapatkan diskon belanja, diskon makan di rumah makan tertentu, dan dapat juga menukarkan tiket nonton film gratis di bioskop bagi yang menjadi penggemar film (Movie Mania). Dapat dilihat bahwa jenis promo yang dilakukan Telkomsel ini lebih mencangkau dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka yang heterogen.

Sebelumnya Telkomsel sudah memiliki sistem yang lebih sederhana untuk memaintain pelanggan namun belum terintegrasi antar bagian sehingga diperlukan effort lebih saat menghadapi pelanggan. Dahulu sistem Telkomsel hanya membedakan pelanggan menjadi 2 macam yaitu pelanggan regular dan corporate. Saat ini pelanggan kami dapat dibedakan segmennya sesuai metode pilihan bayar, usage pelanggan, lama berlangganan, dan lain lain.

Pengelolaan CRM dilakukan secara terpusat dengan beberapa staf ahli di dalamnya. Sebelum diimplementasikan , pegawai-pegawai di setiap bagian diberi training khusus tentang manfaat dan kelebihan sistem ini.

Untuk pengembangan ke depannya, sistem Telkomsel akan lebih bisa memberikan layanan secara customize ke masing masing pelanggan.

 

 

 

3.5 Masalah dalam penerapan CRM di Telkomsel

Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dan masalah yang terjadi di Telkomsel disebabkan oleh beberapa hal dibawah inin :

  1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
  2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
  3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah sehingga akan membuat penyusunan strategi yang sudah susun harus disusun kembali.

3.6 Solusi dari masalah penerapan CRM di Telkomsel

Solusi yang akan diperbaiki yaitu :

  • Memperbaiki proses bisnis CRM secara menyeluruh.

à Yaitu berusaha mengimplementasikan sistem lama kedalam sistem baru supaya sistem operasinya bisa menjadi lebih baik dan tidak terjadi kesalahan.

 

  • Menyiapkan database pelanggan jika terjadi kesalahan pada sistem manual.

àBagaimana adanya sistem pencatatan didalam komputer sehingga pada saat proses manual terhadi kendala maka akan ada back-up didalam komputer sehingga tidak membuat pelanggan menunggu lama didalam proses jasa pelayanannya.

 

  • Membuat CRM yang sedang berjalan menjadi lebih terintegrasi

èYaitu menyatukan sistem yang sedang berjalan menjadi sebuah upaya pemecahan masalah yang sedang terjadi dan dapat menghemat waktu didalam proses sistem yang sedang dijalankan.

 

3.7 Keuntungan dan Kekurangan dalam penerapan CRM di Telkomsel

Keuntungan yang diperoleh dari Telkomsel dalam penerapan CRM adalah :

  • Menjaga pelanggan yang sudah ada atau loyal
  • Dapat menarik pelanggan baru
  • Cross Selling : Memberikan penawaran yang menarik kepada pelanggan berdasarkan pembelian yang telah dilakukan
  • Upgrading : Menawarkan status kepada pelanggan, atau bisa dibilang memberiakn penawaran yang menguntungkan bagi pelanggan
  • Respon yang lebih cepat terhadap pelanggan
  • Bisa meningkatkan efisiensi karena otomasi proses
  • Meningkatkan kemampuan didalam mencari peluang
  • Bisa mengurangi resiko operasional karena data pelanggan tersimpan dalam satu system

 

Kelemahan yang diakibatkan dalam penerapan CRM di Telkomsel adalah “

  • Data pelangga tidak dapat dikelola dengan benar akibat peningkatan pelanggan serta karena hal tersebuat dapat menyebabkan kegagalan proyek dari pihak Telkomsel.
  • Pihak Telkomsel tidak dapat memuat informasi pelanggan karena belom ada sistem CRM
  • Implementasi CRM akan menyebabkan budaya perubahan dalam organisasi, terutama kalangan staff.

 

 

 

 

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

 

4.1  Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil adalah :

  • Penerapan CRM di perusahaan Telkomsel sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kebijakan yang telah dibuat oleh Telkomsel didalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
  • Penerapan CRM yang digunakan telah memperbaiki pelayanan perusahaan Telkomsel  terhadap pelanggannya. Hal ini bisa dilihat dari penganugerahan penghargaan Service Star Award 2011 dari Carre-CCS kepada Telkomsel dan masih banyak penghargaan yang lain.
  • CRM telah membuat perusahaan Telkomsel menjadi perusahaan komunikasi seluler terbaik di Indonesia dan tetap dapat mempertahankan pelanggan – pelanggan setianya.

 

 

4.2 Saran

Saran atau masukan yang diberikan :

  • Seharusnya CRM diajarkan kepada setiap karyawan agar penerapan CRM semakin maksimal.
  • Pengelolaan CRM harusnya bisa juga dikelola oleh masing – masing cabang Telkomsel di setiap kota. Hal ini karena kebutuhan pelanggan di setiap kota bisa saja berbeda.
  • Tetap melakukan inovasi – inovasi dalam pengimplementasian CRM. Karena pada zaman globalisasi ini, perubahaan bisasangat cepat terjadi.
  • Membuat lebih banyak program atau promosi berdasarkan analisis CRM perusahaan. Hal ini diperlukan agar setiap program yang dibuat perusahaan Telkomsel tepat sasaran dan efisien.

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

(n.d.). Pustaha : Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Vol.4, No.2 Desember.

Brown, S. A. (2000). A Strategic Imperative In The World of E-Business. http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v07-n01/vol-71-artikel-12.pdf/pdf/vol-71-artikel-12.pdf.

Dyche, J. (2002). The CRM Handbook. USA: Addison-Wesley.

Kotler. (2000). Manajemen Pemasaran. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/2898/2659.

O’Brien, J. A. (2005). Introduction To Information System : Essential for The e Business Enterprise, . New York: 11th edition. McGraw Hill.

Refrensi

jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/…/85/78

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/2898/2659

www.Telkomsel.com

Nama                                       : Rudi Sumarno

Tempat / tanggal lahir             : Selat Panjang, 24 Maret 1993

Jenis Kelamin                          : Laki-laki

Agama                                     : Buddha

Alamat                                                : Komp. Pondok Mutiara Block E No. 43

Pekanbaru, Riau

Telepon                                   : +6282070588555

Pengalaman Kerja                   :

 

Latar belakang pendidikan :

  1. TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997-1999)
  2. SD Kalam Kudus Pekanbaru 1999-2005)
  3. SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005-2008)
  4. SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008-2011)
  5. Universitas Bina Nusantara (2011-sekarang)

Penerapan E-Library di Universitas Atmajaya Yogyakarta

April13

TUGAS PAPER
TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan E-Library di Universitas Atmajaya Yogyakarta

Kelas : 06PDM
Rudi Sumarno 1501172355

Universitas Bina Nusantara
Jakarta

ABSTRAK

                        Didalam Era informasi abad 21 ini Information and Communication Technology (ICT) menjadi bagaian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, terutama institusi pendidikan, Makan dari itu perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada masyarakat akan sangat mudah untuk diimplementasikan. Perpustakaan menjadi suatu sarana belajar yang digunakan untuk mencari informasi . melalui adanya akses internet, maka perpustakaan digital atau E-library dapat diimplementasikan.

Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet.

Kata Kunci: E-library, Electronic Library, Perpustakaan digital, ICT, Internet\

BAB I

Pendahuluan

 

1.1  Latar Belakang

Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat cepat. Dan kita juga dituntut untuk  mengimbangi serta mengikuti perkembangangan teknologi informasi supaya kita tidak mengalami yang namanya kecanggungan untuk menggunakannya.Dan keuntungan yang akan didapat dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mencapai sebuah tujuan secara efisien dan efektif. Karena dampak globalisasi yang ada dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, masyarakat juga menuntut segala sesuatunya dengan instant, cepat, akurat agar dapat menghemat waktu serta memberikan data yang akurat.

Dari berkembangnya Teknologi Informasi yang ada, maka muncul lah Perpustakaan digital yang dianggap sebagai suatu perkembangan teknologi informasi yang dalam cakupan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Perpustakaan digital ini dapat diartikan sebagai sebuah perpustakaan elektronik yang dijalankan menggunakan internet, tetapi untuk melakukan aktivitas di perpustakaan digital tersebut, user harus mempunyai ID serta password yang telah terdaftar pada perpustakaan tersebut. Perpustakaan digital juga dapat diartikan sebagai perpustakaan yang menyimpan data buku dalam bentuk digital sehingga dapat dibaca dan diterima oleh komputer.

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari perpustakaan digital ini adalah bagaimana cara implementasi perpustakaan digital ini.

Tentu saja pada perkembangan teknologi yang pesat ini E-Library adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunakan kertas yang digunakan untuk mencetak buku ataupun yang lainnya.

1.3  Tujuan

Tujuan dari membangun E-library itu sendiri sangat bermacam-macam seperti mendukung pengembangan kemanusiaan, eksplorasi musik populer (juga video dan multimedia lainnya), sumber koleksi, organisasi bibliografis, modus akses dan digitasi dokumen.

1.4  Manfaat

–          E-library merupakan layanan yang dapat membantu pada inisiatif pembelajaran yang terintgrasi.

–          E-library merupakan sumber  yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan refrensi penting multimedia, serta mudah digunakan didalam penelitian.

–          Mengurangi terjadinya pengulangan kegiatan (plagiarism).

–          Penyebaran dan akses informasi  akan lebih cepat tanpa batas waktu dan ruang, karena tidak terikat secara fisik.

–          Bersifat lebih luas dari katalog induk dunia (universal main catalogue) dan mampu melakukan kerja sama dalam jejaring informasi (information networking).

BAB II

 Landasan Teori

2.1 Pengertian Perpustakaan Digital

Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi nonteks. Sistem informasi modern kini dapat menyajikan informasi secara elektronik dan memanipulasi secara otomatis dalam kecepatan tinggi.

Ketika orang membicarakan mengenai ‘digital library’ sebetulnya ada bermacam-macam pengertian atau definisi yang ada di benak masing-masing orang. Bahkan kecenderungannya mereka akan mendefinisikan sesuai dengan konsep dasar pemikiran, latar belakang atau bidang keilmuan mereka masing-masing. Hal ini tentu membingungkan kita untuk memahami apa sebenarnya ‘digital library’ itu. Menurut Cleveland (1998) setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan kebingungan dalam memahami istilah ‘digital library ‘ ini:

  1. Adanya perbedaan penggunaan istilah oleh komunitas perpustakaan dalam memahami konsep ini seperti electronic library,  virtual library, library without walls—dan tidak pernah ada kejelasan perbedaan makna dari istilah-istilah tersebut. Istilah ‘Digital Library’ sendiri secara sederhana merupakan paling baru dan secara luas digunakan secara ekslusif pada konferensi, online dan dalam literatur-literatur.
  2. ‘Digital libraries’ merupakan fokus perhatian dari banyak bidang area riset yang berbeda, dan pemahaman ‘digital library’ tergantung pada masing-masing komunitas riset yang menggambarkannya. Contohnya: (a) dari segi pandang temu kembali informasi, itu merupakan sebuah database yang besar, (b) bagi orang yang bekerja di hypertext technology, itu merupakan satu aplikasi khusus metode hypertext, (c)  dan bagi ilmu perpustakaan, itu merupakan langkah lain dalam meneruskan otomasi perpustakaan yang dimulai lebih dari 25 tahun yang lalu.
  3. Hal ketiga yang meningkatkan kebingungan adalah adanya fakta bahwa banyak hal di internet yang oleh orang disebut ‘digital libraries’ dimana –dari sudut pandang pustakawan—bukan. Contohnya: (a) bagi ilmuwan bidang komputer dan pengembang perangkat lunak,  kumpulan algoritma komputer dan program perangkat lunak adalah ‘digital libraries’, (b) bagi perusahaan besar, ‘digital library’ adalah sistem manajemen dokumen yang mengontrol dokumen bisnis mereka dalam format elektronik.

 

 

2.2 Pentingnya Perpustakaan Digital

Beberapa hal yang menjadi factor tentang perlunya dilakukan digitalisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:

  1. Semakin banyaknya peluang karena seiring dengan perkembangan teknologi informasi perpustakaan menjadi murah dan mudah diimplementasikan. Dalam menghadapi tuntutan manysrakat berbasi dalampengetahuan terhadap informasi mendatang di masa depan teknologi informasi menjadi keharusan dalam diterapkan di Indonesia.
  2. Perpustakaan adalah lembaga edukatif, informative,preservative dan rekreatif bagi masyarakat luas, dan dalam rangka mencerdaskan masyarakat maka perlunya dikembangan Perpustakaan Digital dengan dibantu dengan teknologi informasi masa kini dan masa depan yang akan datang informasi dari seluruh koneksi yang  dapat di akses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun.
  3. Dengan Fasilitasi digitaliasi perpustakaan, maka koleksi-koleksi yang ada dapat dibaca oleh masyarakat luas baik di Indonesia, maupun di dunia internasional (Gatot,2009).

2.3 Proses Dalam Perpustakaan Digital

Proses digitalisasi terdapat tiga tahapan utama dalam Perpustakaan Digital menurut (Suryandari, 2007) sebagai  berikut:

  • Scanning
    proses dalam mengubah dokumen dalam bentuk media cetak kedalam bentuk berkas digital
  • Editing
    Proses dalam mengelolah berkas digital didalam komputer dengan cara diberi kata sandi, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink dan sebagainya.

Kebijakan mengenai hal-hal apasaja yang perlu untuk diedit dan di lindungi didalam berkas tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan di perpustakaan tersebut
Proses Optical Character Recognition di kategorikan kedalam proses editing, Optical character Recognition adalah proses mengubah gambar ke teks. Contoh: memindai halaman abstrak tesis,  maka akan di hasilkan berkas pdf dalam bentuk gambar, yang arinya berkas tersebut tidak dapat diolah dengan program pengolah kata.

  • Uploading

Proses memasukan dokumen ke Perpustakaan Digital. Berkas yang di masukan termasuk halaman judul hinga lampiran yang telah di ubah melalui proses editing.

Terdapat dua buah server, server pertama adalah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam LAN (local area network) perpustakaan tersebut.Server kedua yang terhubung ke internet, berisi metadata abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk keamanan data.
Dengan Demikian, dull text karya hanya dapat di akses di lan, sedangan karya abstrak dapat di akses melalui internet.

2.4 komponen- komponen Perpustakaan Digital

Didalam perpustakaan digital harus terdapat beberapa komponen agar Perpustakaan Digital tersebut dapat berjalan semestinya,

  • Admin
    Melayani pendaftaran anggota, memasukan buku dan referensi, mengubah data buku, menghapus data buku, melayanin pemesanan buku serta transaksi peminjaman dan pengembalian buku adalah tugas dari admin, jadi agar Perpustakaan Digital dapat berjalan Admin sangat di perlukan.
  • Buku
    Buku adalah Objek paling utama dalam perpustakaan, jika kita mengatakan perpustakaan yang pertama kita bayangkan adalah buku, dalam hal ini buku di bedakan menjadi dua jenis:
    1. Buku Fisik

Buku yang dapat di pinjam secara fisik, diperpustakaan digital dapat dilihat cover, judul, pengarang dan penerbitnya sehingga dapat memudahkan dalam meninjaman buku.
2.Buku Non fisik

Buku Non fisik di artikan dalam artian bahwa buku tersebut hanya terdapat dalam bentuk elektronik yang dapat di download saja.

  • File
    File dalam Perpustakaan Digital mempunyai definisi sebagai suatu saranan yang dapat digunakan dalam menyimpan berbagai macam data, dengan menfokuskan dalam factor kemudahan dan keamanan dalam mencari kembali data yang bersangkutan.
    File juga dapat disamakan dengan sebuah filling cabinet dimana berfungsi untuk menyimpan berbagai macam arsip. Arsip adalah data yang tertulis di selembar kertas.

File dalam Perpustakaan Digital berbeda dengan file program, file data semata-mata berisi data. Setiap file data terdiri atas kumpulan laporan data. Contoh: data pemain bola, file data berisi kumpulan laporan dari pemain bola tersebut dengan item-item No, nama, Alamat.
Masing-masing item tersebut disebut dengan field jadi kumpulan field membentuk laporan sedangkan kumpulan dari laporan akan membentuk sebuah file.

  • Pengguna
    Dalam Perpustakaan Digital terapat dua jenis pengguna yaitu non anggota dn anggota. Pengguna non aggota memiliki akses yang terbatas yaitu hanya dapat mencari informasi tentang koleksi buku dan referensi yang ada pada Perpustakaan Digital.
    Pengguna yang sudah menjadi anggota memiliki akses yang lebih banyak, melakukan oencarian informasi koleksi buku dan referensi, order buku secara online, melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku melalui admin, serta dapat mengunduh file yang tersedia.

Jika pengguna ingin menjadi anggota pengguna tersebut harus mendaftar terlebih dahulu dengan ketentuan-ketentuan syarat Perpustakaan Digital tersebut.

2.5 Insfrastruktur didalam Perpustakaan Digital

Hardware, software, dan jaringan komputer adalah elemen-elemen utama dalam membentuk Perpustakaan Digital. Personal computer, jaringan internet, world wide web. adalah perangkat utama yang diperlukan.

Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Web server

Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.

  • Database server

Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian  dimana bagian koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.

  • FTP Server

FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.

  • Mail Server

Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.

  • Printer Server

Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.

  • Proxy Server

Perangkt yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital, yang berfungsi dengan mengatur hak-hak akses dari pengguna maupun melakukan blokir ke situs yang tidak diperkenankan.

2.6 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital

Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang di butuhkan, beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital:

1)      Long Distance Service

Dengan adanya Perpustakaan Digital maka pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun dan secara realtime.

2)      Akses yang mudah

Jika pengguna ingin mencari informasi ataupun buku pengguna tidak perlu ke perpustakaan, karena dengan adanya Perpustakaan Digital waktu dari pengguna tersebut dapat di manfaatkan secara efisien.

3)      Cost Efective

Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.

4)      Keamanan

Dalam Perpustakaan Digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat, contoh: jika ingin menyimpan dokumen harus menggunakan format PDF sebab dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.

5)      Publikasi Karya Secara Global

Dengan bantuan internet sebuah karya yang telah ada akan dapat dipublikasikan  secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.

Masalah dalam Perpustakaan Digital Sebagai Berikut:

1)      Kemampuan dalam menentukan biaya,

Biaya dalam membangun sebuah insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang sangat tinggi.

2)      Masalah Hak Cipta,

Tidak semua pengarang yang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu saja ada beberapa pengarang yang akan berpikir bagaimana jika karyanya diambil tanpa sepengetahuannya dan biaya yang akan dikeluarkan jika ada yang menjiplak karyanya.

3)      Masyarakat yang hampir belum mengenal yang namanya teknologi,

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di kota maupun daerah metropolitan yang sudah maju, namun bagaimana dengan perkembangan di bagian-bagian pelosok negeri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana cara mengoperasikannya.

4)      Membutuhkan pelatihan,

Terdapat pustakawan yang belum mengerti tentang cara digitalisasi dokumen dan buku oleh karena itu dibutuhkannya pelatihan yang lumayan memakan waktu dan biaya.

BAB 3

3.1 Pendahuluan E-Library

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital(digital library).

Digital library atau sistem perpustakaan digital merupakan sistem konsep yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaannya.

Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan bertujuan untuk membantu pekerjaan diperpustakaan, sehingga proses pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efesien. Dan fungsi dari otomasi perpustakaan adalah menitikberatkan pada bagaimana cara mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu dalam mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga informasi yang dicari dapat dilakukan kapan dan dimanapun kita berada.

Universitas Airlangga memiliki satu perpustakaan yang terpusat serta beberapa ruang baca pada masing-masing fakultas dan lembaga dilingkungannya yang memiliki otonomi sendiri-sendiri didalam pengelolaannya, demikian juga didalam penerapan teknologi informasi dan komunikasinya. Namun secara berkala petugas ruang baca dan perpustakaan pusat akan mengadakan pertemuan serta berkoordinasi didalam pelatihan maupun penerapan ICT, khususnya dalam pengintegrasian database koleksi.

3.2 Permasalahan E-Library

Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas Atmajaya adalah bagaimana mengindentifikasikan permasalahan serta memahami karateristik dari pada Perpustakaan Universitas Atmajaya. Dan permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Atmajaya sebagai berikut :

  • Secara geografis Perpustakaan Universitas Airlangga terletak pada empat lokasi yang berbeda, sehingga koordianasi antar perpustakaan yang dilakukan dirasa kurang optimal.
  • Dari segi pengelolaan perpustakaan, koleksi dari pustaka khususnya hasil karya sivitas akademika masih dalam bentuk hard copy, sehingga hal ini menyebabkan kebutuhan ruang penyimpanan serta penelusuran kurang efisien dan efektif.
  • Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui staus koleksi pustaka.

 

 

 

3.3 Tujuan E-Library

Tujuannya disini adalah bagaimana dalam mengembangkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Atmajaya agar bisa mengatasi permasalahan yang ada diatas seperti hambatan geografis, sistem serta dapat diibaratkan sebagai perekat daripada berbagai sistem perpustakaan yang ada.

perpustakaan yang ada.

3.4 Penggunaan sistem jaringan didalam E-Library

Dengan adanya hambatan geografis, mau tidak mau Perpustakaan Universitas Atmajaya harus membangun suatu sistem jaringan antar Perpustakaan Kampus A,B,C, dan D dalam jangka panjang yang akan dijaringkan dengan ruang baca fakultas dan lembaga dilingkungan Universitas Atmajaya.

Dengan dibangunnya perpustakan digital  di Universita Atmajaya yang dapat menghubungkan jaringan LAN Antara perpustakaan Kampus A,B,C, dan D dengan menggunakan server yang diletakkan pada Perpustakaan Universitas Atmajaya Kampus A, maka diharapakn akan meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi digital dalam jaringan serta layanan kepada pengguna perpustakaan.

Terbentuknya jaringan informasi antara perpustakaan dan ruang baca dilingkungan Universitas Atmajaya adalah langkah awal untuk bisa terjaring secara luas melalui jaringan IndonesiaDLN . Indonesia DLN itu sendiri adalah sebuah jaringan perpustakaan digital Indonesia yang merupakan sebuah komunitas yang didukung oleh sebuah Open system (sistem terbuka) yang bergerak didalam menyusun dan menjalankan program-program digital library services. Dan IndonesiaDLN itu hanyalah sebuah infrastruktur, alat, atau sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan. IndonesiaDLN memiliki berbgai aktifitas yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggotanya yang tergabung didalamnya.

Pemanfaatan jaringan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Atmajaya ini didasari kenyataan bahwa koleksi yang dimiliki tersebar pada empat lokasi kampus dan beberapa ruang baca fakultas. Dengan menerapkan jaringan perpustakaan digital seorang anggota Perpustakaan Universitas Atmajaya dapat melakukan pencarian dimana saja, baik dari Perpustakaan Universitas Atmajaya Kampus A,B,C, dan D maupun ruang baca fakultas/lembaga dilingkungan Universitas Atmajaya serta dari mana saja selama ada komputer yang terkoneksi/terjaring dengan internet maupun intranet.

3.5 Metodologi E-Library

“Pengembangan Perpustakaan Digital”, metodologi untuk membangun sistem perpustakaan digital yang dikenal denga istilah Fast Methodology, terdapat 6 (enam) fase yaitu :

  • Requirement analysis phase

Kegiatan analisis mengenai semua kebutuhan yang akan dikembangkan perpustakaan digital serta modul-modul apa saja yang akan dibuat didalam perpustakaan digital.

  • Decision analysis phase

Kegiatan yang menyangkut keputusan yang akan diambil dalam menentukan sistem operasi, basis data, bahasa pemograman dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem perpustakaan digital.

  • Design phase

Medesain rancangan arsitektur sistem, basis data dan rancangan interface.

  • Construction phase

Perancangan sistem perpustakaan digital yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan menjadi sebuah program. Dan kegiatan yang dilakukan adalah pemograman baik untuk implementasi, server, back office, maupun front office.

  • Implementation phase

Pengujian terhadap sistem yang dibuat dan telah diimplementasikan baik untuk implementasi server, back office, maupun front office.

  • Training phase

Training kepada staff, operator, teknisi, dan administrator yang akan menangani sistem perpustakaan digital.

  • Operation and support phase

Pengoperasian sistem perpustakaan digital serta dilakukan perbaikan masalah yang timbul serta memelihara sistem yang telah beroperasi.

3.6 Pembahasan E-Library

Digital Library ini dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan MySqlServer 2000 dan Microsoft VisualStudio.Net.Serta tools yang membantu dalam perancangan gambar yaitu AdobePhotoshop CS2. Digital Libraryini dapat diakses bagi pengguna yang memiliki koneksi internet, karena aplikasi Digital Library ini berjalandalam jaringan internet.Gambar 1Pada Gambar 1 ini dapat dilihat tampilan awal dari Digital Library. Dimana pada tampilan awal ini penggunaharus memasukkan nama user dan password. Apabila user belum terdaftar sebagai member Digital Library makauser tersebut juga dapat mendaftar sebagai member baru di sini.

Gambar diatas dapat dilihat menu selanjutnya ketika user sudah login sebagai member. Dalam tampilan menuterdapat 6 pilihan menu yang dapat diakses oleh user, yaitu Jurnal, Makalah, Civitas, Buku, Tesis, dan LaporanKerja/Penelitian.Digital Library ini pada intinya mempermudah jarak antara pembaca dengan perpustakaan dalam melayanikebutuhan membaca seseorang. Sistem informasi Digital Library berbasis web ini diharapkan dapat sangat bermanfaat untuk perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi agar dapat saling terintegrasi. Sehingga dapatmempermudah minat membaca para pembaca.

3.7 Tantangan

Mungkin pada awal akan susah diterapakan karena mahasiswa, dosen maupun pengunjung dair pada perpustakaan akan belum terbiasa dengan sistem baru dan memerlukan adanya adaptasi. Dan misalnya jumlah koleksi buku yang masih harus ditambah.

3.8 Solusi

Mencari bagaimana agar mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya bisa mengerti dengan penerapan sistem e-library yang baru agar tidak menghambat didalam menyimpan, mengembalikan maupun didalam meminjam buku.

BAB 4

Kesimpulan dan Saran

 

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dengan adanya sistem jaringan perpustakaan digital di Universitas Atmajaya Yogyakarta, maka antar  perpustakaan kampus A, B,C dan D telah terintegrasi atau terkoneksi dalam satu kesatuan jaringan, sertadiharapkan akan terkoneksinya antar perpustakaan dengan ruang baca fakultas dan lembaga di lingkunganUniversitas. Integrasi dan interkoneksi ini memudahkan perpustakaan dan ruang baca fakultas dan lembagauntuk melakukan sharing informasi koleksi yang dimilikinya melalui jaringan LAN.Penerapan perpustakaan digital dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan proses layanan pada pengguna perpustakaan, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Selain itu sistem inidapat membantu manajemen perpustakaan serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengoperasional perpustakaan.

4.2 Saran

Bagaimana dari pihak Universitas Atmajaya memberikan serta memudahkan pelayanan didalam fasilitas perpustakaan dan membuat kenyamanan yang ada serta proses dalam melakukan peminjaman tidak mengalami kendala yang berarti bagi para mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya.

BAB 4

Kesimpulan dan Saran

 

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dengan adanya sistem jaringan perpustakaan digital di Universitas Atmajaya Yogyakarta, maka antar  perpustakaan kampus A, B,C dan D telah terintegrasi atau terkoneksi dalam satu kesatuan jaringan, sertadiharapkan akan terkoneksinya antar perpustakaan dengan ruang baca fakultas dan lembaga di lingkunganUniversitas. Integrasi dan interkoneksi ini memudahkan perpustakaan dan ruang baca fakultas dan lembagauntuk melakukan sharing informasi koleksi yang dimilikinya melalui jaringan LAN.Penerapan perpustakaan digital dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan proses layanan pada pengguna perpustakaan, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Selain itu sistem inidapat membantu manajemen perpustakaan serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengoperasional perpustakaan.

4.2 Saran

Bagaimana dari pihak Universitas Atmajaya memberikan serta memudahkan pelayanan didalam fasilitas perpustakaan dan membuat kenyamanan yang ada serta proses dalam melakukan peminjaman tidak mengalami kendala yang berarti bagi para mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya.


 

Bibliography

Fahmi, I. (2004). Inovasi Jaringan Perpustakaan Digital: Network of Network (NeOns). Makalah Seminar dan Workshop Sehari Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Hasibuan, Z. A. (2005). Pengembangan Perpustakaan Digital: Studi Kasus Perpustakaan Universitas Indonesia.

Ikhwan, A. (Malang). Konsep dan Perancangan dalam Outomasi Perpustakaan. 2004: Makalah Seminar dan Workshop Sehari Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah .

Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.

Suryandari. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL. Jakarta: Wiley.

 

 


 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

Nama                                                   :           Rudi Sumarno

Tempat / tanggal lahir                         :           Selat Panjang, 24 Maret 1993

Jenis kelamin                                       :           Laki-laki

Agama                                                 :           Buddha

Alamat                                                :           Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau

Telepon                                               :           +6282170588555

Pengalaman Kerja                               :           Tidak ada

Latar belakang pendidikan :

  1. TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
  2. SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
  3. SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
  4. SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
  5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Hello world!

April13

Welcome to Binusian blog.
This is the first post of any blog.binusian.org member blog. Edit or delete it, then start blogging!
Happy Blogging 🙂