Penerapan E-Library di Universitas Atmajaya Yogyakarta
TUGAS PAPER
TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan E-Library di Universitas Atmajaya Yogyakarta
Kelas : 06PDM
Rudi Sumarno 1501172355
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
ABSTRAK
Didalam Era informasi abad 21 ini Information and Communication Technology (ICT) menjadi bagaian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, terutama institusi pendidikan, Makan dari itu perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada masyarakat akan sangat mudah untuk diimplementasikan. Perpustakaan menjadi suatu sarana belajar yang digunakan untuk mencari informasi . melalui adanya akses internet, maka perpustakaan digital atau E-library dapat diimplementasikan.
Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet.
Kata Kunci: E-library, Electronic Library, Perpustakaan digital, ICT, Internet\
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat cepat. Dan kita juga dituntut untuk mengimbangi serta mengikuti perkembangangan teknologi informasi supaya kita tidak mengalami yang namanya kecanggungan untuk menggunakannya.Dan keuntungan yang akan didapat dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mencapai sebuah tujuan secara efisien dan efektif. Karena dampak globalisasi yang ada dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, masyarakat juga menuntut segala sesuatunya dengan instant, cepat, akurat agar dapat menghemat waktu serta memberikan data yang akurat.
Dari berkembangnya Teknologi Informasi yang ada, maka muncul lah Perpustakaan digital yang dianggap sebagai suatu perkembangan teknologi informasi yang dalam cakupan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Perpustakaan digital ini dapat diartikan sebagai sebuah perpustakaan elektronik yang dijalankan menggunakan internet, tetapi untuk melakukan aktivitas di perpustakaan digital tersebut, user harus mempunyai ID serta password yang telah terdaftar pada perpustakaan tersebut. Perpustakaan digital juga dapat diartikan sebagai perpustakaan yang menyimpan data buku dalam bentuk digital sehingga dapat dibaca dan diterima oleh komputer.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari perpustakaan digital ini adalah bagaimana cara implementasi perpustakaan digital ini.
Tentu saja pada perkembangan teknologi yang pesat ini E-Library adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunakan kertas yang digunakan untuk mencetak buku ataupun yang lainnya.
1.3 Tujuan
Tujuan dari membangun E-library itu sendiri sangat bermacam-macam seperti mendukung pengembangan kemanusiaan, eksplorasi musik populer (juga video dan multimedia lainnya), sumber koleksi, organisasi bibliografis, modus akses dan digitasi dokumen.
1.4 Manfaat
– E-library merupakan layanan yang dapat membantu pada inisiatif pembelajaran yang terintgrasi.
– E-library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan refrensi penting multimedia, serta mudah digunakan didalam penelitian.
– Mengurangi terjadinya pengulangan kegiatan (plagiarism).
– Penyebaran dan akses informasi akan lebih cepat tanpa batas waktu dan ruang, karena tidak terikat secara fisik.
– Bersifat lebih luas dari katalog induk dunia (universal main catalogue) dan mampu melakukan kerja sama dalam jejaring informasi (information networking).
BAB II
Landasan Teori
2.1 Pengertian Perpustakaan Digital
Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi nonteks. Sistem informasi modern kini dapat menyajikan informasi secara elektronik dan memanipulasi secara otomatis dalam kecepatan tinggi.
Ketika orang membicarakan mengenai ‘digital library’ sebetulnya ada bermacam-macam pengertian atau definisi yang ada di benak masing-masing orang. Bahkan kecenderungannya mereka akan mendefinisikan sesuai dengan konsep dasar pemikiran, latar belakang atau bidang keilmuan mereka masing-masing. Hal ini tentu membingungkan kita untuk memahami apa sebenarnya ‘digital library’ itu. Menurut Cleveland (1998) setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan kebingungan dalam memahami istilah ‘digital library ‘ ini:
- Adanya perbedaan penggunaan istilah oleh komunitas perpustakaan dalam memahami konsep ini seperti electronic library, virtual library, library without walls—dan tidak pernah ada kejelasan perbedaan makna dari istilah-istilah tersebut. Istilah ‘Digital Library’ sendiri secara sederhana merupakan paling baru dan secara luas digunakan secara ekslusif pada konferensi, online dan dalam literatur-literatur.
- ‘Digital libraries’ merupakan fokus perhatian dari banyak bidang area riset yang berbeda, dan pemahaman ‘digital library’ tergantung pada masing-masing komunitas riset yang menggambarkannya. Contohnya: (a) dari segi pandang temu kembali informasi, itu merupakan sebuah database yang besar, (b) bagi orang yang bekerja di hypertext technology, itu merupakan satu aplikasi khusus metode hypertext, (c) dan bagi ilmu perpustakaan, itu merupakan langkah lain dalam meneruskan otomasi perpustakaan yang dimulai lebih dari 25 tahun yang lalu.
- Hal ketiga yang meningkatkan kebingungan adalah adanya fakta bahwa banyak hal di internet yang oleh orang disebut ‘digital libraries’ dimana –dari sudut pandang pustakawan—bukan. Contohnya: (a) bagi ilmuwan bidang komputer dan pengembang perangkat lunak, kumpulan algoritma komputer dan program perangkat lunak adalah ‘digital libraries’, (b) bagi perusahaan besar, ‘digital library’ adalah sistem manajemen dokumen yang mengontrol dokumen bisnis mereka dalam format elektronik.
2.2 Pentingnya Perpustakaan Digital
Beberapa hal yang menjadi factor tentang perlunya dilakukan digitalisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
- Semakin banyaknya peluang karena seiring dengan perkembangan teknologi informasi perpustakaan menjadi murah dan mudah diimplementasikan. Dalam menghadapi tuntutan manysrakat berbasi dalampengetahuan terhadap informasi mendatang di masa depan teknologi informasi menjadi keharusan dalam diterapkan di Indonesia.
- Perpustakaan adalah lembaga edukatif, informative,preservative dan rekreatif bagi masyarakat luas, dan dalam rangka mencerdaskan masyarakat maka perlunya dikembangan Perpustakaan Digital dengan dibantu dengan teknologi informasi masa kini dan masa depan yang akan datang informasi dari seluruh koneksi yang dapat di akses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun.
- Dengan Fasilitasi digitaliasi perpustakaan, maka koleksi-koleksi yang ada dapat dibaca oleh masyarakat luas baik di Indonesia, maupun di dunia internasional (Gatot,2009).
2.3 Proses Dalam Perpustakaan Digital
Proses digitalisasi terdapat tiga tahapan utama dalam Perpustakaan Digital menurut (Suryandari, 2007) sebagai berikut:
- Scanning
proses dalam mengubah dokumen dalam bentuk media cetak kedalam bentuk berkas digital - Editing
Proses dalam mengelolah berkas digital didalam komputer dengan cara diberi kata sandi, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink dan sebagainya.
Kebijakan mengenai hal-hal apasaja yang perlu untuk diedit dan di lindungi didalam berkas tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan di perpustakaan tersebut
Proses Optical Character Recognition di kategorikan kedalam proses editing, Optical character Recognition adalah proses mengubah gambar ke teks. Contoh: memindai halaman abstrak tesis, maka akan di hasilkan berkas pdf dalam bentuk gambar, yang arinya berkas tersebut tidak dapat diolah dengan program pengolah kata.
- Uploading
Proses memasukan dokumen ke Perpustakaan Digital. Berkas yang di masukan termasuk halaman judul hinga lampiran yang telah di ubah melalui proses editing.
Terdapat dua buah server, server pertama adalah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam LAN (local area network) perpustakaan tersebut.Server kedua yang terhubung ke internet, berisi metadata abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk keamanan data.
Dengan Demikian, dull text karya hanya dapat di akses di lan, sedangan karya abstrak dapat di akses melalui internet.
2.4 komponen- komponen Perpustakaan Digital
Didalam perpustakaan digital harus terdapat beberapa komponen agar Perpustakaan Digital tersebut dapat berjalan semestinya,
- Admin
Melayani pendaftaran anggota, memasukan buku dan referensi, mengubah data buku, menghapus data buku, melayanin pemesanan buku serta transaksi peminjaman dan pengembalian buku adalah tugas dari admin, jadi agar Perpustakaan Digital dapat berjalan Admin sangat di perlukan.
- Buku
Buku adalah Objek paling utama dalam perpustakaan, jika kita mengatakan perpustakaan yang pertama kita bayangkan adalah buku, dalam hal ini buku di bedakan menjadi dua jenis:
1. Buku Fisik
Buku yang dapat di pinjam secara fisik, diperpustakaan digital dapat dilihat cover, judul, pengarang dan penerbitnya sehingga dapat memudahkan dalam meninjaman buku.
2.Buku Non fisik
Buku Non fisik di artikan dalam artian bahwa buku tersebut hanya terdapat dalam bentuk elektronik yang dapat di download saja.
- File
File dalam Perpustakaan Digital mempunyai definisi sebagai suatu saranan yang dapat digunakan dalam menyimpan berbagai macam data, dengan menfokuskan dalam factor kemudahan dan keamanan dalam mencari kembali data yang bersangkutan.
File juga dapat disamakan dengan sebuah filling cabinet dimana berfungsi untuk menyimpan berbagai macam arsip. Arsip adalah data yang tertulis di selembar kertas.
File dalam Perpustakaan Digital berbeda dengan file program, file data semata-mata berisi data. Setiap file data terdiri atas kumpulan laporan data. Contoh: data pemain bola, file data berisi kumpulan laporan dari pemain bola tersebut dengan item-item No, nama, Alamat.
Masing-masing item tersebut disebut dengan field jadi kumpulan field membentuk laporan sedangkan kumpulan dari laporan akan membentuk sebuah file.
- Pengguna
Dalam Perpustakaan Digital terapat dua jenis pengguna yaitu non anggota dn anggota. Pengguna non aggota memiliki akses yang terbatas yaitu hanya dapat mencari informasi tentang koleksi buku dan referensi yang ada pada Perpustakaan Digital.
Pengguna yang sudah menjadi anggota memiliki akses yang lebih banyak, melakukan oencarian informasi koleksi buku dan referensi, order buku secara online, melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku melalui admin, serta dapat mengunduh file yang tersedia.
Jika pengguna ingin menjadi anggota pengguna tersebut harus mendaftar terlebih dahulu dengan ketentuan-ketentuan syarat Perpustakaan Digital tersebut.
2.5 Insfrastruktur didalam Perpustakaan Digital
Hardware, software, dan jaringan komputer adalah elemen-elemen utama dalam membentuk Perpustakaan Digital. Personal computer, jaringan internet, world wide web. adalah perangkat utama yang diperlukan.
Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Web server
Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.
- Database server
Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian dimana bagian koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.
- FTP Server
FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.
- Mail Server
Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.
- Printer Server
Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.
- Proxy Server
Perangkt yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital, yang berfungsi dengan mengatur hak-hak akses dari pengguna maupun melakukan blokir ke situs yang tidak diperkenankan.
2.6 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital
Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang di butuhkan, beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital:
1) Long Distance Service
Dengan adanya Perpustakaan Digital maka pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun dan secara realtime.
2) Akses yang mudah
Jika pengguna ingin mencari informasi ataupun buku pengguna tidak perlu ke perpustakaan, karena dengan adanya Perpustakaan Digital waktu dari pengguna tersebut dapat di manfaatkan secara efisien.
3) Cost Efective
Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.
4) Keamanan
Dalam Perpustakaan Digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat, contoh: jika ingin menyimpan dokumen harus menggunakan format PDF sebab dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.
5) Publikasi Karya Secara Global
Dengan bantuan internet sebuah karya yang telah ada akan dapat dipublikasikan secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.
Masalah dalam Perpustakaan Digital Sebagai Berikut:
1) Kemampuan dalam menentukan biaya,
Biaya dalam membangun sebuah insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang sangat tinggi.
2) Masalah Hak Cipta,
Tidak semua pengarang yang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu saja ada beberapa pengarang yang akan berpikir bagaimana jika karyanya diambil tanpa sepengetahuannya dan biaya yang akan dikeluarkan jika ada yang menjiplak karyanya.
3) Masyarakat yang hampir belum mengenal yang namanya teknologi,
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di kota maupun daerah metropolitan yang sudah maju, namun bagaimana dengan perkembangan di bagian-bagian pelosok negeri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana cara mengoperasikannya.
4) Membutuhkan pelatihan,
Terdapat pustakawan yang belum mengerti tentang cara digitalisasi dokumen dan buku oleh karena itu dibutuhkannya pelatihan yang lumayan memakan waktu dan biaya.
BAB 3
3.1 Pendahuluan E-Library
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital(digital library).
Digital library atau sistem perpustakaan digital merupakan sistem konsep yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaannya.
Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan bertujuan untuk membantu pekerjaan diperpustakaan, sehingga proses pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efesien. Dan fungsi dari otomasi perpustakaan adalah menitikberatkan pada bagaimana cara mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu dalam mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga informasi yang dicari dapat dilakukan kapan dan dimanapun kita berada.
Universitas Airlangga memiliki satu perpustakaan yang terpusat serta beberapa ruang baca pada masing-masing fakultas dan lembaga dilingkungannya yang memiliki otonomi sendiri-sendiri didalam pengelolaannya, demikian juga didalam penerapan teknologi informasi dan komunikasinya. Namun secara berkala petugas ruang baca dan perpustakaan pusat akan mengadakan pertemuan serta berkoordinasi didalam pelatihan maupun penerapan ICT, khususnya dalam pengintegrasian database koleksi.
3.2 Permasalahan E-Library
Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas Atmajaya adalah bagaimana mengindentifikasikan permasalahan serta memahami karateristik dari pada Perpustakaan Universitas Atmajaya. Dan permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Atmajaya sebagai berikut :
- Secara geografis Perpustakaan Universitas Airlangga terletak pada empat lokasi yang berbeda, sehingga koordianasi antar perpustakaan yang dilakukan dirasa kurang optimal.
- Dari segi pengelolaan perpustakaan, koleksi dari pustaka khususnya hasil karya sivitas akademika masih dalam bentuk hard copy, sehingga hal ini menyebabkan kebutuhan ruang penyimpanan serta penelusuran kurang efisien dan efektif.
- Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui staus koleksi pustaka.
3.3 Tujuan E-Library
Tujuannya disini adalah bagaimana dalam mengembangkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Atmajaya agar bisa mengatasi permasalahan yang ada diatas seperti hambatan geografis, sistem serta dapat diibaratkan sebagai perekat daripada berbagai sistem perpustakaan yang ada.
perpustakaan yang ada.
3.4 Penggunaan sistem jaringan didalam E-Library
Dengan adanya hambatan geografis, mau tidak mau Perpustakaan Universitas Atmajaya harus membangun suatu sistem jaringan antar Perpustakaan Kampus A,B,C, dan D dalam jangka panjang yang akan dijaringkan dengan ruang baca fakultas dan lembaga dilingkungan Universitas Atmajaya.
Dengan dibangunnya perpustakan digital di Universita Atmajaya yang dapat menghubungkan jaringan LAN Antara perpustakaan Kampus A,B,C, dan D dengan menggunakan server yang diletakkan pada Perpustakaan Universitas Atmajaya Kampus A, maka diharapakn akan meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi digital dalam jaringan serta layanan kepada pengguna perpustakaan.
Terbentuknya jaringan informasi antara perpustakaan dan ruang baca dilingkungan Universitas Atmajaya adalah langkah awal untuk bisa terjaring secara luas melalui jaringan IndonesiaDLN . Indonesia DLN itu sendiri adalah sebuah jaringan perpustakaan digital Indonesia yang merupakan sebuah komunitas yang didukung oleh sebuah Open system (sistem terbuka) yang bergerak didalam menyusun dan menjalankan program-program digital library services. Dan IndonesiaDLN itu hanyalah sebuah infrastruktur, alat, atau sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan. IndonesiaDLN memiliki berbgai aktifitas yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggotanya yang tergabung didalamnya.
Pemanfaatan jaringan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Atmajaya ini didasari kenyataan bahwa koleksi yang dimiliki tersebar pada empat lokasi kampus dan beberapa ruang baca fakultas. Dengan menerapkan jaringan perpustakaan digital seorang anggota Perpustakaan Universitas Atmajaya dapat melakukan pencarian dimana saja, baik dari Perpustakaan Universitas Atmajaya Kampus A,B,C, dan D maupun ruang baca fakultas/lembaga dilingkungan Universitas Atmajaya serta dari mana saja selama ada komputer yang terkoneksi/terjaring dengan internet maupun intranet.
3.5 Metodologi E-Library
“Pengembangan Perpustakaan Digital”, metodologi untuk membangun sistem perpustakaan digital yang dikenal denga istilah Fast Methodology, terdapat 6 (enam) fase yaitu :
- Requirement analysis phase
Kegiatan analisis mengenai semua kebutuhan yang akan dikembangkan perpustakaan digital serta modul-modul apa saja yang akan dibuat didalam perpustakaan digital.
- Decision analysis phase
Kegiatan yang menyangkut keputusan yang akan diambil dalam menentukan sistem operasi, basis data, bahasa pemograman dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem perpustakaan digital.
- Design phase
Medesain rancangan arsitektur sistem, basis data dan rancangan interface.
- Construction phase
Perancangan sistem perpustakaan digital yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan menjadi sebuah program. Dan kegiatan yang dilakukan adalah pemograman baik untuk implementasi, server, back office, maupun front office.
- Implementation phase
Pengujian terhadap sistem yang dibuat dan telah diimplementasikan baik untuk implementasi server, back office, maupun front office.
- Training phase
Training kepada staff, operator, teknisi, dan administrator yang akan menangani sistem perpustakaan digital.
- Operation and support phase
Pengoperasian sistem perpustakaan digital serta dilakukan perbaikan masalah yang timbul serta memelihara sistem yang telah beroperasi.
3.6 Pembahasan E-Library
Digital Library ini dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan MySqlServer 2000 dan Microsoft VisualStudio.Net.Serta tools yang membantu dalam perancangan gambar yaitu AdobePhotoshop CS2. Digital Libraryini dapat diakses bagi pengguna yang memiliki koneksi internet, karena aplikasi Digital Library ini berjalandalam jaringan internet.Gambar 1Pada Gambar 1 ini dapat dilihat tampilan awal dari Digital Library. Dimana pada tampilan awal ini penggunaharus memasukkan nama user dan password. Apabila user belum terdaftar sebagai member Digital Library makauser tersebut juga dapat mendaftar sebagai member baru di sini.
Gambar diatas dapat dilihat menu selanjutnya ketika user sudah login sebagai member. Dalam tampilan menuterdapat 6 pilihan menu yang dapat diakses oleh user, yaitu Jurnal, Makalah, Civitas, Buku, Tesis, dan LaporanKerja/Penelitian.Digital Library ini pada intinya mempermudah jarak antara pembaca dengan perpustakaan dalam melayanikebutuhan membaca seseorang. Sistem informasi Digital Library berbasis web ini diharapkan dapat sangat bermanfaat untuk perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi agar dapat saling terintegrasi. Sehingga dapatmempermudah minat membaca para pembaca.
3.7 Tantangan
Mungkin pada awal akan susah diterapakan karena mahasiswa, dosen maupun pengunjung dair pada perpustakaan akan belum terbiasa dengan sistem baru dan memerlukan adanya adaptasi. Dan misalnya jumlah koleksi buku yang masih harus ditambah.
3.8 Solusi
Mencari bagaimana agar mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya bisa mengerti dengan penerapan sistem e-library yang baru agar tidak menghambat didalam menyimpan, mengembalikan maupun didalam meminjam buku.
BAB 4
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya sistem jaringan perpustakaan digital di Universitas Atmajaya Yogyakarta, maka antar perpustakaan kampus A, B,C dan D telah terintegrasi atau terkoneksi dalam satu kesatuan jaringan, sertadiharapkan akan terkoneksinya antar perpustakaan dengan ruang baca fakultas dan lembaga di lingkunganUniversitas. Integrasi dan interkoneksi ini memudahkan perpustakaan dan ruang baca fakultas dan lembagauntuk melakukan sharing informasi koleksi yang dimilikinya melalui jaringan LAN.Penerapan perpustakaan digital dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan proses layanan pada pengguna perpustakaan, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Selain itu sistem inidapat membantu manajemen perpustakaan serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengoperasional perpustakaan.
4.2 Saran
Bagaimana dari pihak Universitas Atmajaya memberikan serta memudahkan pelayanan didalam fasilitas perpustakaan dan membuat kenyamanan yang ada serta proses dalam melakukan peminjaman tidak mengalami kendala yang berarti bagi para mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya.
BAB 4
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya sistem jaringan perpustakaan digital di Universitas Atmajaya Yogyakarta, maka antar perpustakaan kampus A, B,C dan D telah terintegrasi atau terkoneksi dalam satu kesatuan jaringan, sertadiharapkan akan terkoneksinya antar perpustakaan dengan ruang baca fakultas dan lembaga di lingkunganUniversitas. Integrasi dan interkoneksi ini memudahkan perpustakaan dan ruang baca fakultas dan lembagauntuk melakukan sharing informasi koleksi yang dimilikinya melalui jaringan LAN.Penerapan perpustakaan digital dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan proses layanan pada pengguna perpustakaan, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar di lingkungan kampus. Selain itu sistem inidapat membantu manajemen perpustakaan serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengoperasional perpustakaan.
4.2 Saran
Bagaimana dari pihak Universitas Atmajaya memberikan serta memudahkan pelayanan didalam fasilitas perpustakaan dan membuat kenyamanan yang ada serta proses dalam melakukan peminjaman tidak mengalami kendala yang berarti bagi para mahasiswa, dosen maupun pengunjung lainnya.
Bibliography
Fahmi, I. (2004). Inovasi Jaringan Perpustakaan Digital: Network of Network (NeOns). Makalah Seminar dan Workshop Sehari Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasibuan, Z. A. (2005). Pengembangan Perpustakaan Digital: Studi Kasus Perpustakaan Universitas Indonesia.
Ikhwan, A. (Malang). Konsep dan Perancangan dalam Outomasi Perpustakaan. 2004: Makalah Seminar dan Workshop Sehari Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah .
Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.
Suryandari. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL. Jakarta: Wiley.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir : Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon : +6282170588555
Pengalaman Kerja : Tidak ada
Latar belakang pendidikan :
- TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
- SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
- SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
- SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
- Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)